Laparoskopi

Apa sih laparoskopi itu? Mengapa saya jarang mendengarnya?

 

Teknik bedah laparoskopi ditemukan pada akhir abad ke 20, dan merupakan suatu terobosan besar dalam bidang medis.

Laparoskopi berasal dari kata laparo” (bahasa Latin) yang berarti abdomen atau rongga perut, dan ”oskopi”  yang berarti melihat melalui scope (lensa).

 

Laparoskopi adalah tindakan bedah yang dilakukan pada rongga perut (abdomen).

Berbeda dengan bedah konvensional yang memerlukan sayatan mayor/besar hingga belasan sentimeter, laparoskopi hanya memerlukan luka sayat yang sangat minim, sekitar 0.5 hingga 1 cm di dinding perut.

 

Keuntungannya, luka sayat yang minimal tersebut sangat kecil beresiko pada perlengketan dan infeksi, serta lukanya jauh lebih cepat sembuh.

Tindakan laparoskopi umum diterapkan pada kasus-kasus kelainan pada organ di dalam rongga perut, seperti usus buntu, pengangkatan kantong empedu, penyakit batu empedu dan masih banyak lagi.


 

Perkembangan terbaru akhir-akhir ini, bahkan hanya diperlukan satu sayatan pada dinding perut di bawah pusar (Single Incisión Laparoscopic Surgery).

Sedangkan pada kasus di bidang kandungan dan infertilitas, diperlukan tiga sayatan pada dinding perut. Satu di sekitar pusar, satu di bawah perut kiri dan satu lagi di sebelah kanan untuk melihat kedua tuba falopi.

Sebagai pasien laparoskopi saya bisa mengatakan bahwa lokasi sayatan adalah sedikit dibawah pusar, dan di sekitar garis karet/ban celana dalam :D.

 

 

Bagaimana sih cara kerjanya?

Pasien diminta untuk berpuasa malam sebelum operasi.

Pasien juga diminta untuk mengosongkan usus besar (rectum). Artinya diminta untuk BAB beberapa jam sebelum operasi, kadang pasien diberi obat melalui anus untuk membuang kotoran. Hal ini penting untuk mengurangi “racun” dalam tubuh selama operasi, dan pasien bisa terhindar dari rasa kebelet  setelah operasi selesai dan bisa istirahat dengan tenang tanpa “keharusan BAB”.

Pasien akan dibius dengan anestesi umum, kemudian melalui luka sayatan kecil, alat yang disebut laparascope dimasukkan melalui lubang/sayatan di dinding perut.

Laparoscope adalah  ’pengganti mata dokter”, -sebuah alat  operasi dengan lensa mikro/ teleskopik, -berdiameter 5 – 12mm, yang terhubung dengan video kamera dan xenon (sumber cahaya).  Jadi, dokter akan melihat dan mengoperasi bagian dalam perut pasien melalui display layar monitor TV. Keren kan? 😀 

 

Gas CO2 dimasukkan ke rongga perut pasien hingga menggembung dan terbentuk rongga sebagai bidang operasi ideal. Hal ini bertujuan untuk memudahkan dokter mengoperasikan alat-alat laparoscope dan tidak mengganggu atau melukai organ-organ lainnya di dalam perut.  

Jangan kuatir, dosis dan durasi insuflasi CO2 pasti diawasi dengan sangat ketat oleh dokter.

Gas CO2 adalah gas yang aman digunakan dalam operasi karena gas tersebut tidak terbakar dan mudah diserap oleh tubuh dan kemudian dibuang melalui respirasi.

Maksudnya tidak terbakar?

Begini, kadangkala digunakan electrosurgicalm, serupa “solder listrik” yang digunakan untuk membakar bagian-bagian atau jaringan yang mengganggu seperti kista, sehingga jaringan tidak terbentuk lagi, dan pendarahan bisa dihindari. Nah, gas CO2 tidak akan terbakar oleh alat-alat tersebut.

Ngeri aja atuh kalau terbakar…

 

Setelah operasi, apa yang terjadi?

Setelah laparoskopi selesai, pasien akan dibawa ke ruang pemulihan hingga tersadar dari pengaruh bius. Setelah dinyatakan aman, pasien bisa kembali ke ruang perawatan. Yang umum dirasakan adalah pusing, ngantuk, mual dan nyeri pada perut. Yakin aja, Anda akan ditangani dengan baik. 24 jam pertama pasca operasi, sebaiknya benar-benar bedrest ya…

Kembung itu wajar saja, karena memang perut kita ”dipompa” dengan gas CO2.  Tanyakan pada dokter atau perawat, kapan boleh mulai minum dan makan. Jangan nekat minum/makan tanpa advis persetujuan dokter ya…

 

Harus kentut dulu ya?

Enggak juga sih… bisa kentut itu baik, tapi ada kalanya kentut nggak bisa bebas merdeka keluar kan… Dokter atau perawat akan mendengarkan pergerakan dan suara usus melalu stetoskop. Usus kita akan memberikan sinyal kapan usus kita aman untuk dimasuki minum atau makanan.

Intinya, ikuti apa kata dokter. That’s it.

 

Berapa lama pemulihannya?

Karena operasi laparoskopi ini sangat minim lukanya, resiko pendarahan dan perlengketan hampir tidak ada, maka pemulihannya relatif lebih cepat. Biasanya dokter akan memberikan antibiotik yang disuntikkan untuk mencegah infeksi di dalam.

 

Operasi laparoskopi saya yang pertama (April 2011) hanya perlu ODC (One Day Care), artinya setelah terbebas dari pengaruh anestesi, saya bisa langsung pulang dan beristirahat di rumah.

Sedangkan pada laparoskopi kedua Januari 2012, saya harus dirawat inap selama dua hari. Pasca operasi, saya kontrol pada dokter untuk mengganti perban pada hari ke 5 dan hari ke 7 untuk membuka jahitan. Setelah itu luka kering sempurna dan bisa melanjutkan aktivitas bebas -terbatas seperti biasa.

 

Sakit nggak sih?

Yah, namanya dilukai ya tentunya ada rasa sakit. Tapi sakitnya bisa diatasi kok. Dokter akan memberikan obat penghilang rasa sakit (pain killer) secara oral dan anal. Ada satu jenis obat yang dimasukkan lewat -maaf, anus, untuk menghilangkan rasa sakit. Obat ini cukup ampuh menghilangkan rasa sakit dan tak nyaman pada perut.  

Ada pendarahan?

Ya. Jelas.

Jangan kuatir, pendarahan pada luka operasi sangat minim kok, bahkan hanya diperlukan ganti perban 1 kali saja pada hari ke 5.

Setelah operasi laparoskopi organ reproduksi, biasanya akan ada pendarahan ringan-sedang yang keluar dari vagina seperti darah haid. Tidak sebanyak darah haid, tapi sebaiknya tetap ditampung dengan pembalut steril.

Pengalaman setiap pasien mungkin berbeda ya…

Pasca laparoskopi yang pertama (diagnostik- April 2011) saya pendarahan disertai dengan cairan biru, berikut cairan kuning.

Saya tidak tahu nama cairan biru ini, tapi cairan ini dimasukkan ke tuba falopi untuk melihat apakah cairan tersebut tumpah, -yang artinya TIDAK TERSUMBAT.

Sedangkan pasca laparoskopi yang kedua (operatif/korektif-Januari 2012), saya pendarahan disertai cairan kuning saja. Cairan itu adalah betadine/desinfektan yang sangat steril.

Don’t worry, YOU ARE GORGEOUS!

 

 

Berapa biayanya?

Sebelum menjalani operasi laparoskopi, tanyakan /pastikan dulu kepada dokter Anda atau rumah sakit tempat operasi berlangsung, tindakan apa yang akan diambil. Biasanya ada perbedaan biaya atas laparoskopi diagnostik (dokter melihat kondisi/gangguan di dalam tubuh pasien) -untuk menegakkan diagnosa secara tepat- dan laparoskopi operatif/ korektif (dokter mengoperasi dan mengkoreksi/membuang bagian-bagian yang mengganggu). Biayanya berkisar antara 12.5 juta hingga 21.5 juta, atau bahkan lebih, tergantung pada kondisi dan tindakan yang diambil pada waktu laparoskopi.  

 

Gimana setelah laparoskopi?

Bekas operasi akan ditutup perban dan plester steril anti air. Setelah pulang dari rumah sakit, kita boleh kok mandi seperti biasa, –jangan menggosok area plester– Sebaiknya makanlah makanan yang lunak dan mudah dicerna, supaya BAB lancar tanpa harus mengejan.

Nah, pada hari ke 5 biasanya kita diminta untuk kontrol ke dokter. Dokter akan melihat kondisi luka bekas operasi dan mengganti perban. Bila sudah kering dengan bagus, dokter bisa membuka jahitan saat itu. Bila belum kering benar, maka dokter akan menyuruh kita kontrol pada hari ke 7 untuk membuka jahitan. Setelah jahitan dibuka, maka bekas operasi tidak perlu ditutup plester lagi.

 

 

Buka jahitan, sakit nggak sih?

Yah, agak sedikit perih. Tapi bisa ditahan kok. Dan prosesnya cepet, paling lama 1 menit. Tenang saja, kadang ketakutan dan ketegangan kita sendiri yang membuat kita “ngeri”.

Pasti dokter/perawat akan mengompres bekas luka operasi sehingga melunak dan jahitan lebih mudah dibuka.

Setelah itu  bekas luka akan terasa agak gatal. Wajar kok. Jangan digaruk ya.. dinikmati saja… 😀

 

Saya takkuuuttt…..

OK, saya bisa mengerti perasaan Anda.. tenang saja, jangan terlalu kuatir. Yakinkan diri bahwa Anda akan baik-baik saja. Berdoa menurut keyakinan juga membantu banget lho… Anda tidak akan melihat alat-alat operasi berupa pisau dan gunting yang mengerikan berderet-deret gitu kok…

Dua kali saya operasi laparoskopi, dokter anestesi saya sangat santai, mengajak ngobrol dan menenangkan diri saya. Rasanya baru 5 hitungan saya terpejam, tau-tau saya membuka mata lagi sudah tersadar di ruang pemulihan… :D.

In short, harus siap lahir dan batin.. finansial dan mental…

Semangat!!

 Catatan: beberapa informasi saya ambil dari website ini. Silakan klik untuk informasi lebih mendalam.

 

Hima…

Leave a comment

37 Comments

  1. rayna

     /  May 28, 2012

    tulisan ini ngebantu banget deh… saya kena endometriosis, takut banget kalo sampe harus di laparoskopi.. tapi abis baca ini jadi lega :3

    =====
    Dear Mbak Rayna,
    Salam kenal ya.. semoga benar-benar lega ya setelah mendapat pemahaman baru..
    Apapun pengobatan yang Mbak Rayna dan suami pilih, harus didasari keikhlasan dan saling mendukung…
    saling mendoakan ya…

    Terim kasih sudah berkunjung ke sini dan meninggalkan komentar ya Mbak…

    salam sahabat…
    hima

    Reply
  2. rayna

     /  July 14, 2012

    hihihi aku masih kuliah mbak… jadi belum punya suami :p
    besok mau ke dokter lagi, kayaknya pengen di laparoskopi aja rasanya biar gak sakit2 lagi tiap mau haid, atau seenggaknya gak sesakit sekarang, hehehee jadi curhat ^^

    Reply
    • Wooow… maaf Dik Rayna… kirain udah bersuami…ternyata masih muda belia *sok tau banget ya… 😀

      Udah cari second (or third) opinion?
      Semoga segera sembuh ya Dik… ikut mengharapkan yang terbaik untukmu…

      salam sahabat
      hima

      Reply
  3. lisa

     /  July 30, 2012

    Terima kasih utk sharingnya mengenai laparoskopi.
    Sangat membantu banget utk aku yg mau laporoskopi jg tapi takut karena ga mengerti prosedurnya.
    Tapi setelah membaca jd tahu 🙂

    Reply
    • Terima kasih kembali, Mbak Lisa…
      senangnya bisa berbagi… semoga operasi laparoskopinya lancar dan segera pulih yaaa..
      semangat!
      salam sahabat,
      hima..

      Reply
  4. Mbak Hima…
    Laparoskopi-ku yg pertama hanya 1 lubang n hanya ODC. Berbekal pengalaman itu, pas dibilang kmrn hrs laparoskopi lg, dlm hatiku ‘ah, udah pernah, paling gak beda jauh dr yg dulu’ .
    Taunya yg skrg lubangnya 4, kok banyak ya mbak, dan lumayan nyeri…. 😦 n nginep semlm baru bsknya pulang.
    Td siang H7, jadwal kontrol tp dokterku ada tugas mendadak, akhirnya hanya rawat luka n cabut benang, perih2 gituuuhhhh….
    Kasusku krg lebih sama dg mb.Hima, kira2 perlu brp hari sih bs aktivitas ‘normal’ gak pake nyeri n takut2? Soalnya tak rasa2kan, mgkn krn aku ketakutan n bayangin yg serem2 gitu n perih2 td, rasanya nih udh seminggu kok masih nggak enak ya perut rasanya. Msh kakuuuu n kembuuungng..kayak masuk angin berkepanjangan.

    Reply
    • Mbak Wienda…
      saya juga ngerasain takut gerak macem-macem/mendadak takut perih… tapi kayaknya sih maag saya lebih menusuk-nusuk dari dalem 😀 .. saya ada maag akut, puasa sebelum operasi dan ditiup CO2 jadi lengkap deh kambuhnya… perih bekas operasinya malah nggak terlalu saya rasakan deh.. maag-nya itu yang dominan hehehe…
      Kalau saya sih 3 hari abis buka jahitan (jadi kira2 10 hari deh ya) luka udah betul2 kering. tapi tetep batasin gerakan/aktifitas soalnya yang di dalem kan luka juga yang ga terlihat dari luar.

      Perut nggak enak rasanya mungkin juga karena luka yang di dalem itu Mbak, plus gas yang belum kluar semuanya…
      mending jangan angkat-angkat yang berat-berat dulu deh Mbak Wienda…
      get well soon yaaa…

      salam sahabat,
      hima

      Reply
  5. Krisna

     /  August 12, 2012

    Hima,

    Makasi info lapsrascopynya, 3hari yang lalu saya menjalani laparascopy tgl 9 agustus 2012. Wah, andai saja saya membaca sebelum laparascopy pastinya lebih siap dan berani krn tulisan hima sangat membantu.

    Apakah setelah laparascopy hima ada pendarahan seperti mens? Saya sejak hari sabtu ada pendarahan.thks jawabannya.

    Salam
    Krisna

    Reply
    • Dear Mbak Krisna,
      salam kenal yaa…
      terima kasih ya sudah membaca dan ninggalin komentar…
      Iya, saya mengalami pendarahan seperti haid dan keluar cairan kekuningan (betadine/anti infeksi). Saya pikir itu normal, karena memang ada organ di dalam tubuh kita yang terluka dan berdarah kan.. darah itu pastinya dianggap sebagai benda asing oleh tubuh jadi otomatis dikeluarkan dari tubuh.
      Saya pendarahan selama 4 hari (termasuk flek-flek) hari ke 5 sudah bersih..

      Semoga lekas sembuh dan pulih kembali ya Mbak Krisna….

      Reply
      • tristanti

         /  September 3, 2012

        Hallo mba,

        Mba saya mau tanya.. Apakah setelah laparascopy mensnya jadi mundur. Saya laparascopy tgl 16 agustus. Tgl 17 saya pulang. Tgl 18 -23 saya keluar darah. Tp benar ga sebanyak menstruasi.. Tp jadwal mens saya bln lalu 29 july. Sampai skr saya blm mens 😦 saya pgn nanya waktu itu sis kista apa?

  6. Krisna

     /  August 12, 2012

    Mb hima,

    Makasi supportnya saya jadi lebih tenang ada teman yang diajak berbagi……

    Reply
    • Sama-sama Mbak, saya juga senang bisa berbagi, senang tulisan saya bisa sedikit membantu… Saya yakin, ada banyak perempuan yang “senasib” dengan kita, hanya mungkin kurang nyaman berbagi dengan cara seperti ini…

      tetep semangat yaa..

      hima

      Reply
  7. tristanti

     /  September 3, 2012

    Hallo saya mau nanya. Apakah stlh keluar pendarahan sedikit dari vagina.. Berapa lama setelah itu dapat menstruasi? Apakah mundur?

    Reply
    • Dear Mbak Tristanti,
      Saya pikir kondisi tiap2 pasien berbeda ya.. Nggak bisa digeneralisasi.. Biasanya pelaksanaan operasi Laparoskopi ditentukan segera setelah haid bersih, dengan harapan setelah sembuh, bisa mendapatkan siklus haid normal lagi.
      Tapi dokter mungkin punya pertimbangan sendiri mengenai waktu pelaksanaan laparoskopi itu.

      Dengan tindakan operasi, apa yg seharusnya alami kan jadi “terganggu” , tubuh jadi stress dan perlu penyesuaian. Dulu sih saya 2x laparoskopi dan mendapat siklus haid lagi berikutnya dengan normal.
      Saya sempat tanya dokter saya, kalaupun 1-2 kali siklus jadi kacau, (bisa maju/mundur) biasanya masih dianggap wajar.
      Untuk penjelasan lebih lanjut sebaiknya tanya dokter Anda, Mbak..

      Salam sahabat,
      Hima

      Reply
  8. tristanti

     /  September 4, 2012

    Hallo saya mau nanya.. saya baru saja LO tanggal 16 agustus.. dan pada tanggal 18 – 23 saya mengalami seperti haid tapi jumlahnya tdk banyak. tapi setelah saya baca ini sptnya itu hanya sisa darah operasi. yang saya ingin tanyakan apakah menstruasi sesungguhnya akan mundur apa sama seperti bulan lalu? krn sampai skr saya blm mendapatkan haid..

    Reply
  9. tristanti

     /  September 5, 2012

    Dear Sis Hima,

    Terima kasih atas jawabannya. Iya saya melakukan laparascopy disaat saya bersih 2 minggu setelah mentruasi. Dikarenakan saya ada kista dan pemeriksaan ingin punya momongan. Saya laparascopy dengan dr wahyu hadisaputra SPOG di RSIA Bunda, dan operasi dilakukan tanggal 16 agustus. 17 agustus keluar dr RS. Tanggal 18 saya keluar darah seperti mens. Tapi jumlahnya tdk banyak. Dan merah sekali . Lbh merah dari darah menstruasi.

    Dan darah itu masih berlangsung sampai tanggal 23 agustus, 24 stop total. Trus tanggal 25 flek .. 26 stop sampai sekarang. Kemarin tanggal 27 an saya sempet merasakan sakit seperti mau mens. Tapi ternyata belum keluar. Makanya yang saya binggung jadwal saya sblmnya tanggal 29 july.sampai skr saya blm mendapatkan mentruasi lagi.

    Sejujurnya tanggal 15 agustus ( 1 hari sblm laparascopy ) kami melakukan hubungan suami istri.saya tanya ke dokter masa dia blg saya bisa aja hamil. Dan dokter blg siklus mens akan sama spt mens bln lalu.

    Saya jadi binggung kan. Lagian mana mgkn hamil karena besoknya saya di LO kan byk air yg masuk dan tgl 18-23nya keluar darah pula. Aneh kan..

    Pas saya baca blog sis Hima ttg Laparascopy saya penasaran. Apakah sis jg menstruasinya mundur atau sama juga spt bln lalu. Kalau saya biasanya ga pernah telat. Maju pasti. Itupung 1-7 hari sblm due date.

    Mgkn sis bisa kasih pendapat. Terima kasih ya sis Hima 🙂

    Tris

    Reply
    • Mbak Tris, maaf baru sempat bales..
      kalau saya memang jauh hari sebelum laparoskopi udah sepakat dengan suami untuk tidak berhubungan dulu menjelang laparoskopi, memastikan bagian dalam “bersih” dari apapun..

      Tentang siklus haid yang maju atau mundur setelah laparoskopi, saya nggak bisa jawab Mbak… karena kondisi masing-masing orang berbeda…
      Saran saya sih, sebaiknya tanya dokter aja Mbak…

      Salam sahabat,
      Hima

      Reply
  10. Halo mbak Hima, apakabar? semoga baik dan sehat selalu ya
    Mbak, boleh sharing dong, setelah LO dan salpingektomi, lalu program selanjutnya gimana mbak?
    Saya kemaren pas LO juga harus salpingektomi yg kiri. Tuba kanan jg buntu sih dan udah terinfeksi, tapi alhamdulillah masih dipertahankan, dan semoga keberadaannya akan tetap positif dan tidak membawa pengaruh buruk.
    Ya, bener kata mbak Hima, walaupun kita bersedih2 pada awalnya (kayak April Jasmin-sayangnya dia mungkin belum baca blog mbak Hima ini, jd mestinya dia berbesar hati) kita memang HARUS berdamai dengan keadaan kita sekarang.
    Kalo aku, habis LO setelah berenti pendarahannya langsung ditreatment pake Diane35 nih mbak, so mens jadi munduuurrr…jauh banget (sesuai jadwal habisnya pil Diane).
    Sekarang ini lg jalan yg kedua. Nanti setelah Diane yg ini habis -dan dpt mens- H2 diminta periksa buat persiapan IVF lagi.
    Terus terang saya grogi mbak, krn pengalaman gagal IVF sebelumnya. Mudah2an kali ini Allah berkenan mengabulkan doa-doa yg kita panjatkan, amiiinnn….

    Reply
    • Hallo juga Mbak Wienda,
      wah, cerita saya panjang banget sejak laparoskopi. Saya mau tulis dalam beberapa posting kayaknya nih…
      intinya saya nggak mengkonsumsi obat apapun sejak gagal IVF Maret 2012 lalu, tapi suami saya yang harus treatment lumayan panjang… nanti deh saya cerita di tulisan berikut. (Kalau berkenan membacanya.. hehehe…. 🙂 )
      Semoga semua lancar ya Mbak Wienda… amin…amin..amin… semangat yukk!

      hima

      Reply
  11. Renata

     /  November 7, 2012

    Salam kenal Mbak Hima,
    Saya mau ikut sharing ttg pengalaman laparatomi kista yg jalani 13 Juni 2012 lalu. Selain kista, saya juga ada hydrosalping kiri. Rencana awal dokter (di RS Swasta) menjadwalkan saya untuk laparaskopi sekaligus buka sumbatan. Akhirnya saya putuskan untuk menjalani operasi di RS Pemerintah yang melayani Askes, dengan catatan dokter yg selama ini memeriksa saya, Beliau yg akan mengoperasi saya.

    Sulitnya mendapatkan jadwal operasi (hanya Hari Rabu utk Pasien Div. Endokrin) dan kamar rawat inap yg selalu fully-booked membuat mundurnya jadwal operasi. Sempat operasi dijadwalkan 30 Mei 2012, ternyata sehari sebelumnya haid saya keluar (7 hari maju dari siklus haid), akhirnya dijadwalkan ulang 13 Juni 2012.

    Operasi yang tadinya dijadwalkan pukul 10.00 dijadwalkan ulang pukul 14.00, badan sudah lemah karena lapar (makan terakhir kemarin sore-nya hanya bubur sumsum pukul 17.30) Akhirnya dokter memutuskan saya diinfus sebelum masuk kamar operasi. Pukul 19.30 saya diperboleh kembali ke kamar rawat inap, berita yg pertama kali suami saya dapatkan, bahwa saya tidak jadi dilaparaskopi, tetapi dilaparatomi, dgn alasan banyaknya perlengketan. Sehingga ada dua jenis luka, luka bolong 3 buah dan luka panjang (sekitar 14 cm). Mengetahui banyaknya luka, saya minta dokter jaga utk menambahkan obat penahan rasa sakit juga perpanjangan masa rawat inap menjadi 7 hari 6 malam.

    Sebulan setalah laparatomi, dokter meresepkan suntik tapros selama 3 bulan. Suntik tapros terakhir saya dapatkan 7 September 2012. Kira-kira kapan tamu bulanan saya hadir kembali, ya?

    Reply
    • salam kenal juga Mbak Renata,
      Wah, panjang juga ya cerita operasinya… suami diajak bicara dulu kan sebelum diputuskan berubah dari laparoskopi menjadi laparotomi? atau keputusan dokter doang di kamar operasi?

      Maaf beribu maaf ya Mbak… saya bukan dokter/ahli medis, saya tidak tahu untuk apa suntikan tapros diberikan dan apa akibatnya terhadap siklus bulanan Anda. sebaiknya tanykan pada ahlinya aja Mbak yang lebih punya pengalaman dan pertimbangan profesional…
      terima kasih sharingnya ya… semoga lekas mendapatkan apa yang diharapkan ya…

      salam,
      hima

      Reply
  12. Lulu

     /  January 26, 2013

    Berkat baca tulisan ini bener2 salah satu referensi yg membuat saya siap lahir maupun batin..Alhamdulillaah..tgl 22 Jan 2013 akhirnya Laparoskopi dan skrg masa penyembuhan..
    Thanks Mb Hima..

    Reply
    • halo Mbak Lulu… salam kenal ya.. terima kasih juga sudah membaca blog saya ya…
      Semoga permasalahanmedis yang Mbak Lulu hadapi bisa segera teratasi ya..

      salam…
      hima.

      Reply
  13. Diananda

     /  January 30, 2013

    Halo mb hilma dan mbak lulu,

    Sy jg sangat terbantu dengan pengalamannya di blog ini… Alhamdulillah sy laparoskopi tgl 23 Jan 13. Skrg jg dlm tahap pemulihan… Malam stlh laparoskopi sy berdarah, ga tau krn efek laparoskopi atau mmg jdwl sy yg kebetulan berdekatan… Sampai skrg masih, ada kekhawatiran, tp td sms dokter menurut beliau masih wajar… Semiga demikian adanya,,,

    Jumat insya Allah mau kontrol. Pd saat lepas jahitan sakit ga ya? Bener2 msh parno, pdhl msh ada tahapan suntikan tapros menanti hiks hiks…

    Reply
    • Dear Mbak Diananda, syukurlah laparoskopi berjalan lancar ya… moga lekas sembuh dan pulih kembali ya… tentang buka jahitan… nggak terlalu sakit kok.. ada nyeri dikit tapi pasti bisa tahan kok… luka laparoskopi kan kecil, jadi jahitan juga cua satu- tiga…
      minta dokter/perawat untuk mengompresnya dulu dengan alkohol biar gak lunak…
      Semangat ya Mbak… gak usah terlalu takut… kadang pikiran serem kita sendiri yang bikin kita ketakutan…
      abis buka jahitan biasanya ada rasa agak2 gatal gitu..

      Reply
  14. winda

     /  February 6, 2013

    mbak hilma, saya winda, baru tgl 29 jan kmrn saya laparoskopi, saya baru 18 tahun loh mbak. hihi mau tanya, pendarahannya itu setelah operasi selesai atau beberapa hari ya? ko saya pendarahannya malah seminggu setelah operasi. saya bingung ini pendarahan atau mens. saya jd takut sendiri, trs perut kanan saya agak bengkak. saya takut mbak 😦 dan apa lagi mau buka jaitan, terimakasih infonya mbak 🙂

    Reply
    • Halo Dik Winda… wah, kayaknya kondisi tiap pasien berbeda-beda deh… saya 2x laparoskopi langsung dipasangin pembalut untuk menampung pendarahan.. saya kayaknya abis operasi langsung pendarahan deh (nggak terlalu banyak sih), dan hanya berlangsung paling lama 4 hari.

      Pendarahannya banyak nggak? atau jangan-jangan pas jadwalnya mens?

      Kalau boleh tanya, Dik Winda laparoskopi apa? karena yang saya sharing-kan di sini hanya laparoskopi dalam kasus kandungan aja…(jadi pendarahan keluar lewat v*gina). Laparoskopi untuk penyakit/kelainan lain saya belum pernah mengalami langsung. **smoga jangan deh… 🙂

      Tentang perut bengkak, saya juga ngalamin… tapi suster perawat mengatakan itu wajar, karena (mungkin) masih ada sisa gas CO2 yang belum berhasil keluar. Sebaiknya sih tanya dokter aja deh, Dik… saya kan pasien biasa jadi hanya bisa berbagi apa yang saya alami saja…

      OK…get well soon ya Dik Winda… salam! 🙂

      hima agnezita

      Reply
  15. iya saya bingung ini pendarahan atau mens mbak. klo liat jadwal mens 10 hari lebih cepat dr bulan kmrn mbak,
    saya laparaskopi angkat kista coklat mbak. lumayan besar nya sudah 10cm lebih saat diangkat, hihi
    makasih mbak atas cerita pengalamannya. jd saya agak sedikit lega. hehe

    Reply
  16. Lulu

     /  February 9, 2013

    Haiii mb Diananda..waah..selisih satu hari ya LO kita..

    Oh ya, ada yg punya pengalaman nggak? tujuh hari pasca LO aku cuman buka perban aja tanpa buka benang jahitan..kata susternya benangnya akan jd daging, so dia nggak cabut tu benang n cuman kasih plester doank..
    sehari dua hari no problem…n luka jg udh mengering..tp begitu aku ganti merek plester n kurang meyakinkan gitu sich plesternya plus saking aktifitas tinggi jd lupa n g sempet ganti plester hari itu..alhasil tu luka bekas LO jd basah lg dech n skrg aku bermasalah sama tu luka..Kalo g diplester tu benang nyantol2 mulu sama baju..kalo diplester takut basah..akirnya dua hari ini aku kasih Betadine berturut2 seharian n harus nongkrong di rmh mulu..hehehe.. Mungkin ada yg pengalaman gmn ya buat nyembuhin tu luka biar cpt kering?
    Oh ya, buat yg lain pada ngefleks g usah takut,,kmrn aku jg ngefleks kira2 semingguan gitu..abis gitu berhenti sndr bbrp hari dan akhirnya datanglah si M..hehehe. n skrg jg lanjut suntik tapros selama 4 bln kedepan… 😀

    Reply
    • diananda

       /  February 9, 2013

      Hai… Iya, selisih sehari doank.. Alhamdulillah sy sdh cek benang seminggu setelah LO, diganti tensoplast.. Smp skrg jg msh pake tensoplast, diganti sndiri krn msh merasa lbh tenang dgn tensoplast hihihi…

      Semingguan stlh LO sy flek krn menstruasi, kebetulan mmg jdwlnya deket dgn jdwl LO. Setelah berhenti cap cus suntik tapros, sktr 3bln…

      Kurang beruntungnya saya, endometriosis sy tumbuh di sal tuba, sehingga pd saat di test di LO dinyatakan slow spill tuba. Dokter berharap stlh tapros, tuba sy tdk slow spill lg (di cek melalui HSG), namun jika trnyt msh slow spill, salah satunya cara adalah Bayi Tabung…

      Sy berharap ada keajaiban dari Allah shg tdk perlu Bayi Tabung (Aamiin ya Rabb), mengingat biaya yg relatif besar, ditambah program ini adalah program anak ke-2 (anak 1 sdh umur 5thn).. Ada masukan? Terima kasih…

      Reply
  17. dew

     /  February 14, 2013

    Halo semuanya..mau share nih,saya LO okt 2012 di penang.Diagnosa dokter indo dari HSG ada sumbatan di tuba.Sebenarnya saya LO utk persiapan IVF,krn takut sumbatan berisi cairan infeksi yg bisa meracuni janin.Hasil LO,ga ada sumbatan!malah ada kista yg sblmnya tdk pernah terdiagnosa,kista sukses diambil tanpa merusak tuba.2 hari setelah LO saya sdh jalan2 liat obyek di sana ;p (walaupun perih sih).flek 3harian.Mens setelah LO jatuh on time 28hari ga geser.sblm saya ke penang,saya konsult dulu via email dgn suster di sana,best time utk LO adalah soon setelah mens bersih krn waktu itulah dinding rahim lg tipis2nya jd gampang liat ada masalah apa aja.Saya LO 3hari stlh mens bersih.Puji Tuhan,3siklus “percobaan” setelah LO,Tuhan ijinkan saya hamil 🙂 Moga2 my little (but huge) cup of happiness cepet nular ke ibu2 di sini ya.Good things happen to those who wait patiently and faithfully..

    Cheers,
    Dewi

    Reply
    • sadiani

       /  December 20, 2013

      Hai mba dewi salam kenal yaa.. Wahhh ikut seneng dehh akhirnyaa yg dinanti datang juga. Smoga sehat selalu yaa salam kenal jg buat calon buah hatinya. Oia klo ktanya LO utk prsiapan IVF brarti yg prcobaan 3bln itu??? Hemmm smoga keberkahan itu mnular pda qu ya mbaa. Amiiinnnn

      Reply
    • aminy01

       /  September 12, 2014

      Mbak dewi,,semogmbak membc komen INI.. Aku jg baru slsai lo. Dan kasusksprti Mbak dewi. Lo stlah men’s. ITU klo bleh two kpn y boleh HB lg ? Makasiii

      Reply
  18. Vivi lestari

     /  September 17, 2013

    Salam Kenal mba hima…. Saya vivi kelahiran feb 77… 5 okt 2013 ini rencananya saya mau laparaskopi kist a dan sekalian sterile di RS YPK , kista saya tadinya 4 cm Dan menjadi 6.5 cm … Ada yg puny a pengalaman Angkat kista sekaliaan steril gk? Apa Jd tambah sakitnya atau gimana Gitu? Berarti hrs puasa dl ya? Ada yg puny a info tenting steril gk? Katanga Ada yg blog CPR sakit stay tdk Ada gairah…. Untuk MBA hima makasih bgt ya info a sy Jd Ada gamba ran tag laparaskopi Dan lebih tenang…. God Bless u mba hima

    Reply
  19. nila

     /  November 7, 2013

    Dear mb hima…..wah harusnya sy bc blog mb hima sebelum LO ya, jd ga tegang, tp di ruangoprasipun sy ga tegang, sante banget, oh iya…sy baru tgl 1 nov 2013 kmr laparoscopy miom, memang hrs diambil krn posisinya menekan saluran tuba, sehingga itu menjadi penyebab susah hamil…smoga setelah ini bisa langsung hamil (Amin ya Allah) spt salah satu comentator di atas. untuk oprasi laparoscopy di rmh skit pemerintah memang hrs sabar tp sy punya rekomendasi yg menurut sy sudah sesuai standarnya, yaitu di RSPAD.
    salam kenal mb hima……:)

    Reply
  20. sadiani

     /  December 20, 2013

    Salam kenal, luar biasa infonya jelas sekali..pasti sangat membantu. Saya baru saja tindakan laparoskopi operatif krn endometriosis tgl 14 des 2013 kmrin. Keluhan nyeri pasca LO tidak trlalu mengganggu, msh bisa beraktifitas ringan-terbatas. Tindakan ini jg saya jalani krn terkait dengan baby program.. Doakan yaa smoga program kami lancar&berhasil. Amiiiinnn

    Reply
  21. Hendro

     /  February 7, 2016

    Gas CO2 yg digunakan itu sama ngga ya dgn gas CO2 yg bt pengawet buah2an…mohon pencerahannya. Trmksh

    Reply

Leave a reply to Hendro Cancel reply